Jumat, 08 Agustus 2014

MY LUCKY

MY LUCKY

   Saat pagi yang cerah, pukul 10.45 Di sebuah jalan yang ramai, aku tergesa-gesa untuk pergi ke kantor. Sambil jalan cepat, aku mencari-cari ponselku di dalam tasku.
  "Aduuhh.... mana yah ponsel ku? rasanya tadi aku sudah menaruh nya di dalam tas... bagaimana ini yaaa??? ".
Aku benar-benar panik hingga tak memperhatikan jalan.
  "Hai nona hati-hati ada mobil...." terdengar suara banyak orang teriak.
Tiiiinnnn............tiiiiiiiinnn,...... Suara klakson mobil yang terdengar semakin dekat ke arah ku. Akhirnya, aku berhenti mencari ponsel ku. Dan memperhatikan sekelilingku. Oh, tidak! Mobil itu melaju kearah ku.
 "Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa......................." Aku menjerit sambil menutup mata karena sangat ketakutan.
Namun, HOP . Aku, aku se...selamat. Perlahan aku membuka mata ku.
   "Kau baik-baik saja?" Tanya seseorang yang menolongku.
   "I, iyaa... te,terimakasih.." ucapku.
Kami menepi. Kami duduk di depan warung makan di pinggir jalan.
   "Tadi, hampir saja yah kak." Kata gadis yang menolongku. Dari seragam, sepertinya dia siswi SMP.
  "Iyaa, terimakasih yah." jawabku sembari tersenyum. Dia pun tersenyum. Manis sekali.
  "Oya, nama ku Karin kak. Nama kakak siapa? " tanya nya sambil mengulurkan tangannya. Ku jabat tangan nya yang putih dan halus.
  "Nama ku Hannie. Senang bertemu dengan mu."
  "Iya, sama. Aku juga senang." katanya sambil melihat jam tangannya. "Wah, kakak, maaf yah aku harus segera pergi kesekolah nih. Sampai jumpa yah." Ucapnya segera berlari.
   "Baik, sekali lagi terimakasih yah.. :) "
   "Iyaaa... kak, lain kali hati-hati yaaa... ''
Kami pun berpisah.
   "Huh, Puji Tuhan, di dunia ini masih ada orang yang baik." Kata ku sambil menatap langit. Merasakan angin yang membelai ku dengan lembut.

   Namun, tiba-tiba aku tersadar sesuatu. ah, ponsel ku kan jatuh saat aku lembur di kantor semalam. Astaga! bodoh sekali aku hampir membahayakan diri ku hanya untuk mencari benda yang sudah tak ada. Sekarang, aku harus bagaimana tanpa ponsel? Aku tak punya waktu untuk membelinya. hmm... =.= zzzzZZZZ...
  
   "Oh, astaga! sedang apa aku di sini, aku kan harus ke kantor." gumam ku. Yang segera beranjak dari kursi yang ku duduki. Dan segera ber lari menuju kantor yang letak nya tidak jauh dari sini. Namun, karena berlari tiba-tiba kaki kiriku sakit. Sepertinya terkilir. Ah, sakit sekali.
  "Hei, sedang apa kau? Tidak kerja?" Tiba-tiba ada yang menegurku. Mungkin kah atasan ku ku? Gawat!
  "Ma, maaf.... " Kataku sambil membungkukan badan 900 di hadapannya. Kemudian menatapnya dalam-dalam dari sepatu sampai wajahnya.
  Astaga! Ini sih bukannya atasan lagi, tapi dia adalah pewaris perusahaan tempat ku bekerja. Habis lah aku. Pasti aku kena marah dan setelah itu aku di pecat karena terlambat datang bekerja. Oh, No!
   
   "Maaf, a...aku...aku..." Haduh, sebenarnya aku mau katakan apa sih..
Tanpa bicara sedikitpun, Direktur yang masih muda itu, jongkok di bawah kaki ku dan membelakangi ku.

    "Ayo, naik lah ke punggungku. Aku akan mengantar mu ke klinik di sekitar sini." Katanya dengan lembut.
   "A,,ah.. tidak perlu pak direkture. Aku tidak apa-apa kok." ucapku.
Direktur itu berdiri tepat di hadapanku.
  "Bagaimana tidak apa-apa, kaki mu terkilirkan? Aku memperhatikan mu dari tadi. Kau ceroboh. Oh yah, ini, ambillah!" Katanya sambil memberikan tas yang sepertinya dia habis berbelanja sebuah benda.
     "A,apa ini pak ?" Tanya ku heran.
    "Hah, kau ini. Berapa kali ku katakan jangan panggil aku Pak. Panggil saja namaku. Atau panggil saja kko. Hehehehe... :p Itu ponsel. Semalam kau sudah lembur kan? kau sudah bekerja keras. Itu hadiah untuk mu. Terimalah." katanya sambil tersenyum.
     "Tapi... pak..."
   
     Saat aku belum menyelesaikan ucapanku, pak direktur jongkok di hadapan ku. Dan memijat perlahan kaki kiriku. Ah, sudah baikkan. Tidak sakit lagi. Puji Tuhan.

    "Kalau gak mau panggil kko, kau panggil saja nama ku. Ini kan bukan di kantor. Kalau tidak,....." Dia segera berdiri.
     "Kau di pecat!" lanjutnya sambil tersenyum.
     "Baik lah... Ha,hajey...." kata ku menyebut namanya.
    "Nah! begitu kan enak. Aku ini masih muda. baru 23 tahun kok di panggil pak. Begitu seterusnya yah... :)" "Oh, ya.. Ponsel itu sudah ku daftar kan kau hanya tinggal menggunakannya. Lihat lah!" perintahnya.

   Kemudian aku menekan screen ponsel tersebut. Oh, GOD! Kenapa,kenapa wallpaper nya wajah Direktur? Kemudian, aku melihat wajahnya yang sedang tersenyum karena melihatku yang kebingungan.
    
    "Jangan di hapus ya... itu foto yang paling bagus. Ingat, jangan tinggalkan ponsel ini. Agar aku tidak cemas bila menghubungimu." perintahnya.
Haduh, aku harus jawab apa...?????????

    "Oh, ya!" katanya tiba-tiba sambil memegang tangan ku. " Jam tangan mu , lambat dari jam kantor. Supaya tidak terlambat lagi, ku sama kan waktu mu dengan waktu ku. Nah, dengan begini, kita akan berjalan dengan waktu yang sama, kapan pun, dan di mana pun kita berada, kita tetap dalam satu waktu." Lanjutnya.
Dia, menyamakan jam ku dengan jam nya. . . Jadi kami berjalan dengan waktu yang sama.

    "Sudah siang, kita makan siang dulu yuk Han!" Ajak direkturku, Hajey.
   "Baiklah, Jey..." jawabku. Upsss!
   "Wah, gitu dong, jadi lebih akrabkan..."

  Direktur yang aneh... Tapi, dia berarti selama ini... selalu memperhatikanku. Aku menatap wajah nya sambil berjalan di sisi kanan nya. Dia... tampan, baik juga perhatian. Segala kekuranganku dia yang menutupi. Aku bersyukur, mungkin selama ini dia lah seseorang yang membawaku dalam keberuntungan. Jesus, thanks. Karena, di dunia ini masih ada orang yang baik hati. :)

"Orang baik, Pasti akan mendapat kan baLasan yang baik"
^SELESAI^


BY: Devie Archanie

Tidak ada komentar:

Posting Komentar