Jumat, 08 Agustus 2014

I'LL BE WAITING YOU

"I'll Be Waiting You"
By: Devie Archanie
Berkali-kali alarm ku berdering, tapi, aduh... beneran deh aku masih mengantuk. Harus kah aku bangun pagi-pagi begini?
"Eh? Dimana ini?" Suara hati ku bertanya-tanya setelah aku membuka mata.
Ruangan ini bukan kamarku. Kenapa di sekelilingnya banyak bunga? Kamar ini penuh dengan bunga. Bahkan lantainya juga bunga.
Karena terkejut aku segera bangun dan berdiri. Benar-benar seperti menginjak bunga... Huah, hebat... Jika ini mimpi, Rasanya tidak mau bangun. Indah sekali tempat ini... >_<
"Kakak sedang apa?" Tiba-tiba ada suara Baby adikku. Sehingga semua yang aku lihat ini kembali seperti semula. Kamarku. Oh. "Yang mudah datang, Mudah menghilang juga."
"Hmmm... Apa beb?"
Aku masih memejamkan mataku berusaha mendapatkan gambaran bunga tadi. Namun, Baby mengayunkan tanganku sehingga aku terpaksa membuka mata. Aku memandangi Baby.
"Kakak, di minta mama membeli sayur ke pasar."
"Apa? Inikan hari sabtu.. Kakak masih mau tidur dulu sayang. Bilang mama sana!"
Baby pun keluar dari kamarku. Benar saja. Yang tadi itu, cuma mimpi. Hmm, Mimpi yang indah. Hmm.. Baiklah, karena sudah terbangun, sebaiknya, aku segera pergi ke kamar mandi untuk mencuci muka dan menggosok gigi. Mandinya nanti aja. Dingin Sih.. Setelahnya, aku pergi ke dapur mencari makanan manis. :3 Hehehehe... Aku suka banget sama makanan manis. Seperti namaku. Hanie = Honey ^_^
"Ma..." Berkali-kali aku memanggil mama, tapi mama ngga jawab. Mungkin mama pergi ke pasar.
"Eh, ada martabak special yang semalem. Untung aja, semalem aku sisa in buat pagi ini. Makan ah.."
Aku pun melahap martabak ini sampai mulutku penuh berisi martabak yang siap untuk ku telan. :3
"Hanie, tadi kamu panggil mama? Ada apa sayang?" Tanya mamaku yang datang dari ruang tamu.
"Mama dari mana?"
Tanya ku dengan mulut penuh. Sehingga mengeluarkan suara yang aneh.
"Dari depan. Mama nungguin tukang sayur, tapi, tukang sayur nya ngga lewat. Jadi harus ke pasar. Kamu tolong kepasar yah?" Pinta mama. "Lagi pula... Hari ini kan kamu libur." Lanjut mama.
Aku menelan martabak yang ku makan.
"Iya deh..." Jawab ku agak malas. "Mana uang nya?" Tanya ku sambil mengenadahkan tangan kanan ku. Mama pun memberikan uang 50 ribuan.
"Beli sayur bayam yah. Sama bakso. Sama... Hmmm, sosis deh. Kembaliannya buat kamu." Mama ku tersenyum.
"($_$) Eh, beneran nih ma? Asik. Oke deh. Oia, Belinya sama ibu-ibu yang biasa kan?" Tiba-tiba aku jadi bersemangat.
"Iya. Cepat yah."
"Siap Bos..."
Aku pun keluar rumah menuju pasar yang jaraknya kira-kira 500 meter. Jadi semangat nih belanja nya. Hehehe, Aku, selain suka sama makanan yang manis-manis, aku juga suka uang loh.. Hohoho... ^.^
Tiba- tiba,
"ASTAGA!!!! Gede beneeerr...."
Setengah perjalanan, dari ke jauhan aku di buat takut oleh se ekor anjing. Meski lagi diam aja, tapi... tetep aja bikin takut. Sebelum dia ngeliat aku, mending aku jalan ke arah lain aja. *Cari aman lah...
Aku berlari dengan cepat, karena aku takut di kejar. Hoh, pengalaman buruk ku pada se ekor anjing itu banyak sekali. Aku pernah di kejar 3 ekor anjing milik tetangga ku dulu. Padahal saat itu, aku sedang main sama teman-teman sebaya. Itu saat aku masih SD. Karena takut di kejar, aku lari mengelilingi lapangan yang cukup luas. Hoh, ngga kebayang capeknya. Nah, pengalaman aku yang lain adalah, Aku juga udah pernah di gigit sama anjing tetangga yang lain. Untung nya pemiliknya tanggung jawab, kebetulan tetanggaku itu seorang dokter jadi dia yang mengobati ku sampai aku sembuh. Nih, masih ada bekas lukanya di tangan kiri aku. Huhuhu... Oia, adalagi nih pengalaman saat aku masih SMP dulu. Gara-gara pengalaman buruk ini, aku jadi ngga mau jongkok kalo ketemu anjing. JADI, Aku dulu main kerumah saudara. Tetangga saudara aku itu punya se ekor anjing. Katanya sih ngga galak. Aku, adik aku dan sepupu aku lagi jalan. Anjing itu mendekati kami. Kata orang tua dulu, kalo ada anjing jongkok aja pura-pura pegang batu mau nimpah, nanti juga anjing nya kabur. Jangan lari, kalo lari pasti di kejar. JADI, Kami ikutin sarannya itu. Saat kami jongkok, apa yang terjadi? Hah. Anjing itu bukannya kabur malah mengelilingi kami dan anjing itu naik ke punggungku. Hoh! My God!!!! Sudahlah, aku ngga mau ingat-ingat ke jadian itu lagi.
"Yah, pokoknya, sampai sekarang aku masih takut sama seekor anjing. Meski dia lagi diam aja. Tetep aja takut. -.- "
"HAHAHHAHAHA...." Tiba-tiba, ada suara yang sepertinya menertawai ku. Tapi, cara tertawanya aneh. Seperti di buat-buat. Siapa sih dia?
"HAHAHAHAHAHAHHHA...." Suara tawa aneh itu, berasal dari sebuah rumah yang ada pohon besar dan semak itu. Aku mencoba mendekatinya dan mencoba mencari tau.
Wajahnya... ngga keliatan jelas, posisinya membelakangiku sih. Tapi sepertinya...
"Seorang pria... Dia, Tertawa sambil memegang kumpulan kertas? Kenapa? Apa dia gila?" Aku semakin penasaran. Aku mendekatinya lagi. Aku bersembunyi di balik pohon dengan tangan kiri yang menyanggah di pohon.
"Kyaaaaaaaaaa......" Tiba-tiba aku teriak dan terjatuh di bawah pohon, ini karena tanganku di kerumuni oleh semut hitam. Sepertinya aku beneran manis yah.. :3
"Hoh? Siapa kamu? ngapain di situ?" Tanya pria itu sambil berjalan mendekatiku. Dia pun mengulurkan tangan kanannya. Setelah melempar kumpulan kertas yang dia pegang tadi.
Dia... Lebih cakep kalo di liat dari depan. Kulitnya putih mulus, badannya tinggi.. Ya'ampun.... >_<
"Nng..ngga apa-apa?" Tanya nya lagi masih mengulurkan tangan nya.
Aku menjabat tangannya. Telapak tangannya pun halus yah.. ^_^
"Hoho.. Nnga, aku ngga apa-apa kok... Hehe terimakasih yah. Udah bantu berdiri."
"Jangan deketin pohon itu lagi yah, memang banyak semutnya." Katanya sambil tersenyum.
Bener.
Bener....
Bener-bener CAKEP... <3 Kyaaaa... Aku menyukainya. <3 Suka sekali padanya...
"Ah! I,iiya.. Tapi, itu pohon apa?" Tanya ku dengan wajah yang sengaja di imut-imut-in. *^_^
"Kamu imut banget yah... ^_^ " Pujinya sambil tersenyum. *Kyaa... Dia memujiku.
"Sebenernya, Kamu ngga tau yah? Atau pura-pura ngga tau? Itu kan pohon rambutan. Makanya banyak semutnya." Lanjutnya.
Aku segera melihat ke atas pohon itu, ternyata bener pohon rambutan. Banyak buahnya sih... Aku menatap wajahnya. Dia sedang memandangku.
*GLEK
Aduh... Aku malu*
Sepertinya wajah ku memerah karena malu, sehingga dia tertawa sampai terpingkal-pingkal begitu. Tapi, tawanya kali ini lebih manis dan lebih normal dari yang tadi. Dia sepertinya benar-benar tertawa lepas. Tidak seperti tadi yang terkesan di buat-buat.
Hhehehe.. ^^' Aku jadi ikutan tertawa. Meski aku ngga tau apa yang harus aku tertawai.
"Hey, udah dong ketawainnya. Ngeledek banget deh." pintaku. Dia pun berhenti tertawa.
"Ehehehe.. Iya, iya sori. Habis nya lucu. Aku suka padamu. Siapa namamu?" Tanyanya.
"Hanie. 17 thn. Kamu?" Tanyaku balik.
"Hajey. 19 thn. Salam kenal yah. Hanie. ^_^ "
"Nama kamu, kayak orang Korea yah."
"Iya, aku memang orang Korea."
"WHAT???? Kok, bahasa Indonesia kamu, fasih banget sih?"
"Iya. Kan mama ku orang Indonesia, asli Jakarta. Aku juga bisa ngomong Betawi. Neng Hanie, gelis euii.." Katanya.
Aku yang mendengarnya jadi tertawa.
"Itu mah bukan bahasa Betawi. Itu bahasa Sunda." Kataku.
"Oh, hahaha... salah yah. Mian, Sori, Maaf... ^^' Aku kira di daerah sini orang betawi semua. Soalnya, Setelah seminggu di Indonesia, Aku pernah dengar kata-kata itu dari bibi penjual sayur di sana kepada seorang gadis yang aku sukai. Saat itu kalo ngga salah, dia bersama Ibunya. Tapi kok mirip kamu ya?" Katanya sambil menggaruk-garuk kepala beberapa kali.
Yang benar? Hehe.. Seminggu yang lalu aku juga pergi kepasar bersama mama.
"Ada-ada aja..." gumamku.
"Aku menyukaimu. Hanie, mau jadi teman ku?" Tanyanya.
"Teman? Ia. Aku mau jadi Teman Hajey." Jawab ku memberi senyumanku yang manis ini.
"Sekarang kita berteman yah.. :) Di manapun aku dan kau berada." Katanya.
"Iya. Baiklah." jawabku.
"ASTAGA!!!" Aku tiba-tiba teringat sesuatu.
"Ada apa Hanie?" Tanyanya.
"Aku tadi di suruh mama beli sayuran. Aku pergi dulu yah." Kataku. Tapi, Hajey memegang tangan kananku.
"Tunggu!" Pintanya.
"Ada apa? Besok siang, pulang dari Gereja, aku kesini lagi deh. Sekarang aku harus beli sayur."
"Hmm.. Terimakasih sudah membuatku tertawa lepas. Aku akan selalu mengingat mu. Selamanya." katanya tiba-tiba.
"Eh? Karena aku? I,iiyaa.. baiklah, sama-sama. Sampai nanti yah Hajey."
Aku berlari dan dia menyusulku dari belakang.
"Hanie, ini ponselku. Untukmu. Nanti aku akan menghubungimu yah." Dia memberikan ponselnya untukku.
"Oke... See you next time..." Kataku sambil melambaikan tangan.
Dia akan menghubungiku? Kenapa? Setelah menerima ponselnya aku segera pergi ke pasar untuk berbelanja.
Sesampai di rumah....
"Mama... Kok kembalinya cuma 5000 sih? ku kira 20ribu-an. huuuu...." Kataku.
"Wah, terimakasih yah sayang." Mamaku tersenyum mengambil belanjaan nya dan membawanya kedapur.
($_$) Yah.. Nnga dapetin uang kembalian yang banyak deh....
Malamnya, Ponsel Hajey berdering. Saat ku angkat keburu terputus. Lagi pula bagaimana bisa aku angkat, ponsel ini butuh kata sandi. Kata sandinya apa ya? Jadi ngga bisa liat-liat fotonya JUGA deh. :3
Ke esokan harinya, sepulang Gereja aku pergi kerumah nya. Tapi, sudah tidak ada orang. Bahkan rumah ini di jual. Mungkin, dia kembali ke Korea.
Dari hari ini aku udah ngga pernah ketemu dia lagi. Cepat bertemu, cepat menghilang. Huh... -_-
Jadi aku balik deh ke rumah. Lalu, aku menyetel TV. Untung pakai Parabola jadi bisa nonton saluran luar negeri. Termasuk Korea. Lalu aku terkejut. Saat aku sedang mengganti-ganti channelnya. Di sebuah acara Top Show ada seorang aktor yang mirip Hajey. Aku menontonnya. Aduh, ngga ngerti bahasanya apa-an. Mungkin kalo Hajey ada di sini, dia bisa jadi penterjemah heheheh... Tapi ada terjemahannya dengan bahasa Inggris. Coba aku perhatiin.
"ASTAGA!!! Dia bukannya mirip Hajey. Tapi, dia beneran Hajey." ... "JADI, Hajey yang aku kenal kemarin adalah seorang aktor? pantas saja, kemarin itu dia lagi pegang kumpulan kertas. Mungkinkah itu... adalah sebuah naskah?"
Beberapa menit, aku menyimpulkan pembicaraannya.
"Tidak mungkin"
*Hajey adalah salah satu Aktor yang terkenal di Korea. Dia tidak bisa tersenyum dan tertawa lepas lagi setelah Ayahnya meninggal karena sakit. Dalam sebuah drama dia berperan sebagai pria yang murah senyum dan jika tertawa harus terkesan tertawa lepas dan tidak di buat-buat. Saat Hajey kehilangan senyumnya, dia pergi ke Indonesia untuk berlatih tersenyum dan juga tertawa lepas. Beberapa tahun tinggal di Indonesia, Hanya satu hari dia bisa tersenyum dan tertawa lepas. Dengan gadis bernama Hanie yang telah membantunya tersenyum dan tertawa lagi.*
"Eh? Aku? Benarkah?"
*Hanie, jika kamu melihat acara ini, kata sandiku, ponsel yang ku berikan padamu adalah nama seseorang. ************** (Devie Archanie) . Oh iya, Hanie, terimakasih yah. Karena mu, Film ku sukses di sini. *
Eh? dia kok bicara bahasa Indonesia? Pasti beberapa orang Korea bingung dengan apa yang dia katakan. Hehe ada ada aja deh.
"Hmm.. Devie Archanie" Oke.
Sampai hari itu aku udah ngga pernah ketemu dia lagi. Cepat bertemu, cepat menghilang. Tadinya, itu yang ku pikirkan. Tapi, sekarang kami saling memberikan kabar melalui menelpon. Setiap hari. Meski aku sekolah, dan dia sibuk syutting, kami punya saat yang tepat untuk mengobrol. Katanya dia akan datang lagi ke Indonesia. Dan juga, dia akan membawa ku ke Korea. So'sweet.. >_<
Aku akan menunggumu kembali ke sisiku.
*SELESAI*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar