Senin, 04 Juli 2016

MY HOME THE SERIES - Rahasia Hati

***My Home The Series***

"RAHASIA - HATI"

Senangnya, hari ini aku kesekolah diantar papa .. Semoga bisa semangat belajarnya. Karena aku bukanlah anak yg cerdas seperti ke - 2 adik ku Hanz (2 SMA) & Hana (1 SMA).

(Di mobil)

"Thanks yah Pa, udah anter aku ke sekolah." Kataku setelah aku keluar dari mobil.
"Iyah, hati-hati yah. Belajar yang rajin." Nasihat Papa.
"Iya. Oke, Pa."
"Hana.. Hanz.. Daah.. ^_^" Aku melambaikan tangan pada kedua adikku. Tapi mereka tidak membalasnya. Senyumpun tidak. Mereka memang seperti itu. Karena mereka cerdas, mereka tak menyukai ku yang ceroboh ini. Padahal kan aku kakak mereka. Sampai-sampai, mereka tak ingin satu sekolah dengan ku .. :( huuuuu...

Tapi no problem. Disini aku ngga mau bahas tentang keluarga. Tapi tentang Rahasia hati. wkwkwk

Mobil itu pun melintas. Mengantarkan adikku ke sekolah yang berbeda denganku. Aku berdiri di depan gerbang sekolah. Bell sudah berbunyi. Rasanya mau bolos... Tapi, teringat nasihat papa. "Belajar yang rajin" ... -_-

"Ngapain bengong di tengah jalan?" Tanya Hajey.
"Hajey?" Aku terkejut hingga membulatkan mataku lebar-lebar.
"Mau bolos yah?" Tanya nya menyelidiki.
"Apa? Nnggaa.... Jadi kok." Jawabku.
"Jadi, tadi kau mau bolos? Cepat naik!" Dia menyuruh ku naik ke sepedanya.
"Cepet dong, udah bell nih." Lanjutnya.

Kebetulan sepeda Mini jadi aku di gonceng di belakang.

"Ternyata, Hanie berat juga yah." Ledeknya.
"I,iiya..." Jawabku.
"Ahh, bercanda... hahahh ... Lain waktu, jangan bengong lagi yah. Apa lagi di depan gerbang." Lanjutnya.
"Iya."

Hajey adalah teman sekelas ku. Dia teman yang sangat baik pada semua orang di sekolah ini. Karena itu aku.... Menyukainya. Aku sangat menyukai nya sejak aku masuk SMA ini.

"Hanie, udah sampe. Betah yah di gonceng di sepeda?" Ledeknya.
"Hehehe.. Nnggaa juga." Waduh, kelamaan bengong jadi lupa.

Beneran udah di tempat parkir. Aku turun dan menunggunya memarkirkan sepedanya.

SRET!!

Tiba-tiba dia menggandeng tangan ku dan mengajak ku berlari. Aku pun mengikutinya dari belakang. Entah, apa yang dia hindarkan. Aku lelah mengikuti lari orang jangkung. Sampai di depan koridor kelas, kami berhenti.

"Untung aja, Pak Kumis ngga liat kita. Pasti kita ngga di bolehin masuk tuh. Hhehehehe..." Dia tertawa.

"Pak Kumis? Maksud kamu Pak Kumar Iskandar? Wuahahahahha..... :D " Aku tertawa terbahak-bahak.

"Kau Norak deh. Udah lama tau Pak Kumar di panggil begitu sama anak sastra."

"Aku malah baru tau. Hahahahaha... Lucu banget." Kataku tertawa geli.

"Yaudah, yuk masuk. Nanti Pak Kumis liat kita di sini malah kena hukuman."

"Hahaha... udah, udah jangan panggil Pak Kumis lagi." Aku ngga bisa berhenti tertawa nih.

"Pak Kumis, Kumis, Kumis... :p wkwkwkwkwkw" Ledek Hajey dengan wajah yang lucu dan aneh.

"Udah ah.. ngga Lucu Lagi." Kataku pura-pura mengganggapnya ngga lucu. Padahal dalam hati aku tertawa. Apa lagi liat wajahnya yang lucu itu. Aneh pula. Wkwkwkwk.

"Ngga lucu yah? :3 Yaudah yuk masuk kelas!" Ajaknya.

Dia masih menggenggam tanganku.

"Tunggu. Tanganku..." Kataku.
"Oh iya, Lupa. Sorry." Dia melepaskannya.

Lalu kami masuk kelas. Kebetulan guru kami belum masuk kelas. Jadi ngga tau kalau kami terlambat. *Peace

***

Jam istirahat aku main ke kelas teman ku, Nyla dan Andin. Tadi nya kami ber- empat. Aku, Dhea, Nyla, dan Andin. Tapi sekarang kami ber tiga. Karena Dhea pindah sekolah. Kalau kami bertemu kami berbagi cerita mengenai banyak hal. Nyla bercerita tentang tempat kerjanya yang part time, Andin bercerita tentang pacarnya, kalau Dhea selalu menceritakan tentang audisi menyanyinya. Kalau aku..... Nngga ada hal menarik yang dapat ku ceritakan. Biarlah, aku menjadi pendengar yang baik. :)

"Belakangan ini aku pusing. Si Ari mau pergi ke Bogor jadi kami jarang ke temu deh.” Kata Andin dengan wajah yang sedih.

Nanti juga dia pulang. Tungguin aja. Hanie aja, kuat tuh nungguin si Hajey sampai 3 tahun. :P heheheh..” Ledek Nyla.

Heeiii... Apaan sih.. >_< Jangan ungkit masalah itu deh...“ Aku menutup mulut Nyla.

Aku malu... Apalagi saat tadi pagi Hajey .... menggenggam tangan ku... ahhhh.... kalau begini terus, gimana bisa move on.... >,<

Nyla melepaskan tangan ku dari mulutnya.

Tuh. Baru kan ngomong. Dari tadi diem aja. Ngelamunin apaan sih?” Tanya Nyla.

Apa? Ngga, ngga ada.” Jawabku.

Hmm... Hayoo ngaku..! Lagi mikirin Hajey kan?” :D Tanya Andin.

Nggaa... Kok...” Jawabku tersipu-sipu.

Tuh Hajey!!!” Teriak Andin sambil menunjuk ke luar kelas. Seketika itu juga aku menoleh. Namun, Andin mengerjaiku. Ngga ada Hajey tuh :3

Xixixixi...” Mereka tertawa.

Heii.. Apa maksud kalian?? Mengerjaiku yah?”

Ngga. Eh, beneran itu si Hajey Lagi buang sampah.” Lanjut Andin.

Seketika itu juga aku langsung menoleh. Dan lagi-lagi aku di kerjain. -___-

Huahahahhaha.... Hanie. Hanie. Kamu polos banget yah. Ketauan banget deh kalo kamu masih menyukai dia.” Lanjut Andin.

Keliatan yah?” Tanyaku.

Iyah. Tertulis di keningmu. Aku suka Hajey.” Jawab Andin dengan wajah yang serius. Terus nyengir meledek.

Hey!!!” Kataku sambil menutup keningku.

Udah.. udah. Dia malu tuh, kasian tau anak orang di kerjain. Hehehe...” Bela Nyla.

Nyla pengertian.... (#v#) “

Eh, itu Hajey!” Seru Nyla.

Lagi-lagi aku menoleh dan tertipu. Mereka malah tertawa. Dasar. Hehehe.. ^_^

Nah, gitu dong. Hanie harus tersenyum karena Hanie cantik kalau tersenyum. Iya kan La?” Tanya Andin ke Nyla.

Iya. Bener banget. Hanie manis kalau tersenyum.” Jawab Nyla.

Tak lama, Chrisly si gadis perfect datang. Dia teman sekelas Andin dan Nyla yang paling cantik dan cerdas. Jago olahraga, jago memasak, jago segalanya. Nyaris sempurna. Dan gosipnya, dia menyukai Hajey. Karena dia selalu berusaha mendekati Hajey. Dan itulah salah satu alasan kenapa aku mau move on dari Hajey. Mana menang lawan nya si gadis perfect... :(

Hey, ngapain kalian dari tadi bawa-bawa nama Hajey?” Tanya Chrisly yang tiba-tiba mendekati kami.

Hanya saja, aku heran, gadis cantik dan pintar seperti dia kok perduli dengan percakapan kami yah? Perasaan dari tadi juga dia baca buku terus.



Dengar yah, jangan pernah lagi kalian menyebut nama Hajey di sekolah ini. Terutama kau Hanie. Berhentilah memikirkan dia. Awas kalian! DASAR!” Ancam Chrisly yang kemudian pergi ke luar kelas.

Heii!! Apa-apaan dia?! Dia mengancam kita?! Hanie, kamu jangan diam aja dong. Katakan sesuatu. Keluarkan perintah pada kami untuk membalasnya.” Pinta Andin dan Nyla dengan wajah yang kesal.

Jangan teman-teman. Gak apa-apa. Aku kan udah pernah bilang mau coba lupain Hajey. Jadi... Gak apa-apa.” Entahlah tiba-tiba perkataan itu keluar dari mulutku. Tapi, tidak sesuai dengan hatiku.

Aku... mau kembali ke kelasku. Kalian lanjutkan berceritanya yah.. :D Aku... Ngga apa-apa. Daah--- “

Aku... Berpura-pura tidak apa-apa...Supaya kalian tidak khawatir. Kita tak akan menang melawan gadis perfect seperti dia. Jadi mengalah terkadang jurus terbaik.

Aku pun kembali ke kelasku. Saat aku membuka pintu kelas, hanya ada Hajey yang duduk sambil tidur dengan kepala di atas meja dan di tutupi oleh jaket coklat nya. Cukup lama aku memandanginya dari sini.

Ngga nyangka yah, pria ini ... tadi pagi menggonceng ku di sepedanya dan juga menggandeng tangan ku... Gimana mau move on ? Tambah cinta iya.. hadehhh... --'

Sekarang aku harus bagaimana yah, keluar kelas saja atau masuk saja dan duduk ??? Ahh.... aku ini, selain ceroboh, aku juga plinplan. Mana suka Hajey sama gadis seperti ku... --'

Tiba-tiba dia terbangun.

Eh, Hanie? Ngapain? Tolong tutup pintunya dong, silau nih..”
Setelah berkata begitu, dia menutupi kepalanya lagi.

Silau dari mana? Padahal ngga ada cahaya yang masuk langsung ke wajahnya... Pria yg aneh namun aku sangat menyukainya....

Tanpa bicara, aku pun menutup pintunya. Dan aku berjalan perlahan mendekati tempat dudukku. Aku duduk di bangku ku. Yang ada di depannya Hajey. Cukup lama aku memikirkan perkataan Chrisly.

Sedih sih, kalo kita punya orang yang kita sukai, terus harus merelakan dia bersama orang lain...

Kalo mau nangis, atau mau menjerit lakuin aja. Selagi ngga ada teman yang lain.” Ucapnya tiba-tiba.

Aku menoleh ke belakang ke arah Hajey. Posisinya masih sama seperti tadi.

Ngapain ngeliatin aku? Nanti jatuh cinta lagi loh.” Ucapnya lagi.

Mendengar perkataannya aku jadi ...

Heii...!!” Aku berteriak padanya. Sebenarnya, bukan padanya. Tapi aku memang sedang kesal. Dengan orang lain. Dan juga diri ku sendiri.

Wah! Ternyata, Suara mu nyaring banget yah. Hehehehe...” Dia bangun dan melihatku. Perlahan dia mendekat ke arahku.

Ma,maaf... Jadi ke bangun yaa...?” Tanyaku tidak enak hati.

Ngga kok. Ngga apa.” Jawabnya yg semakin mendekatkan wajahnya ke wajahku.

Hmmm... Kenapa ?” Tanyaku yg benar-benar gugup.

Di kelas kan sedang tidak ada orang, bagaimana kalau...” Hajey tidak melanjutkan perkataannya.

Aku menelan ludah. Aku gugup. Juga panik. Dia mau apa ?

Ahh... tung,tunggu... “ Ucapku yg semakin panik.

Kenapa wajah mu memerah ? Gugup ya ?” Tanyanya.

Apa...? Ti, tidak...” Ucapku lirih.

Tenang aja, aku ngga akan macam-macam pada mu. Kau kan tidak menyukaiku lagi. Ya kan ? Aku, tidak mau melakukan hal macam-macam pada orang yang tidak menyukaiku.” Jelasnya yang kemudian duduk di sebelahku.

Apa... maksudnya ?

Ku kira kau akan terus menyukaiku , sampai aku pun menyukaimu. Sayang sekali ... Kau sudah tidak menyukaiku lagi. Sekarang, aku patah hati nih. Hehe” Ucapnya lirih.

Aku tak mengatakan apa apa. Aku hanya memandangi nya.

Nanti jam 7 malam, bisa datang ngga ke rumah ku ? Ada acara kecil-kecilan dirumah. Ada mama dan kakak-kakak ku juga kok. Papa ku juga ada. Dari antara teman lain, yang ku undang cuma kamu. Jadi, aku harap kamu datang ya.” Lanjutnya.

Cuma aku ?” Gumamku. Aku terdiam.

Ahh, astaga aku lupa... Mana mungkin kamu mau datang yahh, kan kamu udah ngga suka aku lagi...” Ucapnya sembari menenggelamkan kepalanya pada kedua tangannya yang terlipat di atas meja.

Tidak, aku... akan datang kok. Karena, kau kan sudah mengundangku.” Ucapku.

Serius kamu mau datang ? “ Tanya nya yang membuat ku langsung mengangguk kan kepala dengan spontan.

Terimakasih yah Hanie...Aku tunggu yahh nanti...” Lanjutnya lalu pergi keluar kelas.


***
18.45 wib.
Di depan rumah Hajey...

Wuahh, nampaknya aku datang terlalu cepat...” Sambil melihat jam tangan ku.
Berdiri di depan rumah Hajey seperti itu, kau seperti pengintai.” Ucap Chrisly yang tiba-tiba muncul dari sisi kiri Hanie.
Chrisly .... ? Aku memandanginya dari atas ke bawah terus ke atas lagi. Dia cantik pakai dres mini warna pink begitu. Dan dia pun memakai make up. Cantik bangettt.... Berbeda sekali dengan ku yang berpenampilan biasa aja. Cuma pakai jeans dan kaos warna biru.



Aku ... Tentu saja aku terkejut bukan main... Hajey bilang, dia hanya mengundang ku. Tapi, kenapa... Chrisly bisa ada di sini ? Apa kah, Hajey sedang mempermainkan perasaan ku ???



“Chrisly, kenapa kamu bisaaa....” Ucapan ku belum selesai, langsung di potong Chrisly.



“Kenapa ? Tentu saja karena aku di undang Hajey ... Secara rahasia. Kamu, terlalu naif mengganggap Hajey hanya akan mengundangmu. Sepertinya, dia lupa kalau dia telah lebih dahulu mengundangku sebelum kamu tadi ... Jadi, endingnya kamu terkejut deh seperti ini...” Ucap Chrisly meledeki Hanie.



(Sebenarnya tidak begitu. Saat Hanie dan Hajey di dalam kelas, Chrisly mendengar ucapan mereka dari jendela yang terbuka. Jadi, dia mengetahui hal itu. Dan ber-akting seolah-olah dia di undang Hajey.)



“Kenapa kau lakukan ini pada ku ?” Tanya ku sedikit kesal.
“Aku ? Aku melakukan apa pada mu?” Menunjukkan kedua telapak tangannya.
“Lihat, tangan ku bersih . Aku tidak melakukan apapun pada mu.” Ucap Chrisly dengan nada meledek.



“Chrisly, tolong hentikan. Kau itu gadis yang cantik dan juga pintar. Aku tak ingin bersaing dengan mu untuk mendapatkan perhatian Hajey. Karena, aku pasti kalah dari mu. Tak ada pria yang akan menyukai orang seperti ku. Lagipula, Bukan kah setahun yang lalu aku sudah bilang kalo aku akan melupakan perasaan ku pada Hajey ? Kenapa kamu masih mengganggu ku ?” Ucapku sedikit keras.



“Mengganggu kata mu? Kau yang mengganggu tujuan ku!” Bentak Chrisy.



Aku cukup tersentak.
Aku memandangi Chrisly dalam-dalam. Sepertinya, dia sangat menyukai Hajey.
“Beritahu aku , apa tujuan mu yang membuat kau merasa, aku telah mengganggu tujuan mu itu ?” Tanyaku dengan memberanikan diri.



“Tujuan ku adalah... menjauhi mu dari Hajey!” Jawabnya dengan tatapan sinis namun keluar setetes air mata.



Sepertinya, Chrisly benar-benar menyukai Hajey. Tapi, aku juga menyukai Hajey...



“Satu kali...” Ucapku.



“Apa?” Tanya nya heran.



“Satu kali ini saja, berikan aku kesempatan untuk bertemu Hajey. Setelah itu, aku akan menjauhi Hajey.” Lanjutku.



“Kau serius ?” Tanya Chrisly.



“Ya. Hari ini saja. Karena aku sudah janji datang kerumahnya. Esok hari, aku akan cuekin dia demi dirimu. Aku janji.” Ucapku.



“Baiklah. Ku harap, kau orang yang bisa menepati janji!” Setelah mengucapkan itu, Chrisly langsung pergi. 3 menit selanjutnya dia menghilang dari padanganku.



“Cepat sekali perginya...”



Tiba-tiba Hajey keluar dari rumahnya. Hajey membuka pintu pagarnya. Hajey mengenakan Tshirt Kuning dan celana basket abu-abu.
Dan keluar menghampiriku.



“Hanie, udah lama di sini ?” Tanya Hajey.



Aku terkejut karena posisi ku membelakanginya. Dan aku takut dia mendengar semuanya.



“Ahh, iya.. oh ngga juga sihh..hmm..Hajey ...” Aku penasaran ingin bertanya, apakah Hajey benar-benar mengundang Chrisly/tidak. Tapi, belum sempat ku tanyakan , Hajey langsung memotong nyaaa... --'



“Mendung. Sebaiknya kita segera masuk. Ayo Han!” Sembari mengatakan itu, dia menggandeng tangan kiri ku. Dan kami masuk ke dalam rumahnya.



Di dalam rumah Hajey -
Di ruang tamu
Aku di minta menunggu nya di ruang tamu. Sedangkan dia ingin ke dapur ambil minuman. Aku duduk di sofa.



“Sepi sekali... Kenapa ngga ada orang ? Katanya ada mama nya sama kakak nya kok ngga ada yahh??? Apa dia membohongi ku ? Tapi kenapa ?” Ucapku menerka-nerka dalam hati. Nampaknya aku jadi parno ngga jelas deh...



Tak lama Hajey datang membawa 2 gelas minuman jeruk. Sepertinya untuk kami ber dua.



“Silahkan di minum dulu Han.” Ucapnya sembari meletakkan dua gelas minuman tersebut.



“Kalo dalam film, jangan mau menerima minuman apapun dari pria. Takutnya ada obatnya. Tapi... inikan dari Hajeyyy.... Ahh, tidak.. tidak.. tetap saja tidak bolehh... Tapi, sayang sekali kalo minuman buatan Hajey ngga di minum kannn??? Ahhh, tidak bolehhhhhh!!!” Ucapku dalam hati. Namun, Khayalan ku berantakan ketika , kata tidak boleh itu keluar dari mulutku begitu saja...



“Ng ? Apanya yang tidak boleh ? “ Tanya Hajey heran.



“Ohh, ngga ngga bukan apa-apa kok... hhehehehh..” Jawabku malu bangetttt >,<



“Ohh, begitu. Yaudah di minum dulu jus jeruk nya. Aku yang buat sendiri...” Ucapnya sembari meminum minuman tersebut.



“Curaaanggg.. dia minum punyanya duluan. Mungkin saja kan, memang benar kalo di gelas ku telah di campur sesuatu terlebih dahulu seperti dalam film. Tapi, sepertinya enakkk... sejujurnya, aku haus karena habis debat dengan Chrisly tadi...“ Ucapku dalam hati. Sembari melirik gelas minuman.



Hajey melihat nya. Dia mengambil gelas milikku yang masih di meja. Lalu memberikannya kepadaku.



“Ayoo diminum dulu, kalau tidak suka aku akan mengganti nya dengan yang lain...” Ucap Hajey.



“Ah, suka, suka kok... Aku minum yahh...” Aku meminumnya dengan perasaan was was. Membuat ku menutup mata saat aku meminumnya.



GLEKKK...
Aku berhenti meminumnya dan membuka mataku.



Kyaaa...



“Satu tenggukan. Sudah tertelan. Apakah, aku akan pingsan ? Ohh tidak-tidak... astaga pikiran ku kacau sekali sihhh....” Ucapku dalam hati lagi.



Tiba-tiba Hajey mendekati ku. Sangat dekat. Aku benar-benar panik. Dia mau apa sihh??? Tangannya, seperti ingin... ingin...



“Kyaaaaaa!!!!” Aku memukul Hajey dengan Bantal empuk yang ada di sofa.
“Rasakan ini...rasakan ini...!!! Jangan macam-macam yahh !!!” Lanjutku.



“Heyyy, hentikan ... Apa yang kau lakukan sihh??? Aku ngga mau macam-macam. Aku cuma mau ambil hp ku aja, itu ada di sebelah kamu tuhh... Jangan panik begitu donggg... Aku kan jadi kaget...Duuhh....” Ucap Hajey.



“Ehh? Aku salah paham yahhh??? hehehhe,,, maaf yahhh...” Ucapku sambil memeluk bantal.


Sudah ku bilang, aku tak akan melakukan apapun pada orang yang tak menyukai ku. Kenapa kau sangat panik begitu tadi ??? Atau jangan-jangan, kamu sebenarnya masih menyukai ku yah ?” Tanya Hajey.

Apa ?... Tidak...” Jawabku menunduk. Yah... aku bohong lagi soal perasaan ku pada nya... --'

Nah, ya sudah kalo begitu, jangan merasa takut lagi pada ku. Lagi pula, aku bukan tipe pria yang seperti itu kok. Jadi, kamu tenang aja yahh...” Ucapnya sambil mencet-mencet hp nya.

......Dia, benar-benar ... membuatku bingung ......” Gumamku.

Han...” Panggilnya.
Iyaaa ?” Jawabku.
Kenapa, diam aja ? Ngga suka yah, kamu ada di sini ?” Tanya nya.
Kenapa.... kenapaaa, begitu ? Suka kok. Kalo aku ngga suka, pasti dari tadi aku udah pulang... hehehe...” Jawabku sedikit di bawa bercanda.

Lalu dia menaruh hp nya di meja .

Tapi,.... aku mau tanya, kau bilang ada mama dan juga kakak-kakak mu, juga papa mu, sekarang mereka dimana ?” Tanya ku pada Hajey.

“Dirumah sakit...” Jawabnya.

“Loh, siapa yang sakit ?” Tanya ku cemas.

“Papa ku yang sakit. Aku lupa, tadinya aku mau telpon kamu kalau acaranya besok. Tapi, semua kontak di hp ku hilang, makanya tadi aku rencananya mau kerumah mu , mau bilang hari ini di cancel. Tapi... kamu udah sampe duluan...” Ucap Hajey.

Sampe duluan ?? Hahh??? dia... berarti tadi tau dong kalo di depan rumahnya aku ketemu Chrisly ? Dan... Aku bilang aku akan menjauhi Hajey... Astaga... Jadi ngga enak hati dehh... Tapi, Semoga dia ngga tau tentang itu...

Hanie....” Hajey memanggil namaku sembari menjentikan jari kanannya hingga bunyi. Bermaksud membangunkanku dari lamunanku.

Hanie melamun terus dehhh....Ada apa sih ? Apa ada masalah ?” Tanya Hajey dengan nada lembut dan wajah manisnya.

Ahh, tidak ada kok...” Jawabku semakin terpanah melihat wajahnya yang ganteng dan ramah itu.

Benarkah, aku harus menjauhi pria baik hati ini ? Rasanya, aku benar-benar tidak relaaaaaa >,<


Aku melihat jam tangan ku yang menunjukkan pukul 20.40 wib. Nampaknya aku harus pulang.

“Ng, Hajey... sepertinya aku harus pulang sekarang. Udah malem juga , besokkan harus sekolah ... Hmmm, terimakasihh yahh minuman sama cemilannya... :) Aku pulang dulu.” Ucapku sambil berdiri bermaksud untuk segera pulang tapi Hajey yang masih duduk di sisi kanan ku, memegang pergelangan tangan kananku.

Aku sungguh terkejut. Membuat ku memandanginya. Dia masih duduk dan menundukkan kepala nya.


“Hajey... Ada apa ? Aku sudah harus pulang...” Ucapku.


Hajey masih terdiam.
Aku mencoba melepaskan tanganku dari genggamannya. Namun, dia menggenggamnya semakin erat. Sekali lagi aku mencoba melepaskan tangan ku.


“Ng, Hajey... tolong lepaskan tangan ku yah, aku harus pulang seka......” Belum ku selesaikan ucapan ku , dia menarik tangan ku hingga aku terjatuh dan membuat posisi ku berlutut di hadapannya. Tiba- tiba, ada setetes air yang mengenai tanganku.


Hajey, dia.... menangis....
Dia pasti menangis karena kondisi papa nya yang dirumah sakit. Dia pasti merasa sangat sedih. Dia pernah cerita, tentang papa nya yang sangat luar biasa di matanya. Dia sangat membanggakan papa nya. Tapi sekarang dia pasti sedih melihat papanya yang masuk ke rumah sakit. 2 bulan sebelum hari ini, beberapa teman sempat ada yang membicarakan kondisi papa nya. Tapi, supaya tidak membuat Hajey bertambah sedih, ngga ada yang berani membicarakan hal ini lagi. Sempat membuat kami berpikir bahwa papa nya sudah sembuh. Bahkan, aku sendiri sebenarnya lupa tentang cerita teman-teman tentang papa nya Hajey yang masuk rumah sakit. Hajey, bersabarlah...
Posisiku yang masih berlutut di hadapannya, membuatku memandangi pria yang ku sukai ini, tidak ku sangka, dia pria terkeren dan terkuat menjaga perasaannya saat di sekolah. Papa mu akan baik-baik aja. Aku yakin.
Aku menaruh kepala Hajey di bahu kiri ku. Dia benar-benar menangis. Dia benar-benar merasa sedih. Dia masih menggenggam tangan kananku, karena itulah, dengan tangan kiriku, Aku mencoba menepuk-nepuk bahunya dengan pelan. Supaya perasaannya terasa lebih baik.
Aku tak mengatakan apa pun.
10 menit kemudian.
Aku merasa sepertinya Hajey berhenti menangis. Namun dia juga diam saja di bahuku. Ia tak bergerak. Aku yang tadi ikut menangis, jadi berubah menjadi parno lagi. Mungkin kah, dia mati di bahu ku ? Meninggal dalam pelukanku ???
Hoaaaaahhhhh!!!!!!! Nggaaaaaa mauuuuuuuu................!!!!!
“Ha...jey...Hajey... kamu ba.. baik.. baik... a..ja.. kan yahh ???” Tanya ku ketakutan.
Tangan kananku yang sebelumnya di genggamnya, kini terlepas begitu saja. Benar-benar seperti menyempurnakan ketakutanku...Perlahan aku mencoba beranikan diri untuk melihat wajahnya. Aku memegang pipinya dengan kedua tanganku. Matanya tertutup... Masa sih, dia meninggal ??? Aduuhhhh....


Saat ini, aku benar-benar shock


“Hajeeyyy... jangan mati.... aku mohon.... banguuunn....” Kataku ketakutan Sambil menangis.
“Hajey, banguunn....aku mohonn...kamu kenapa ??? Hajey.... Jangan membuatku takut... Bangun dong....Hajeyy... “ Ucapku gemetar... Airmataku tak mau berhenti menetes.
Aku menggoyang-goyangkan bahunya se kencang- kencang nya. Supaya dia bangun. Tapi, wajahnya pucat... “Astaga...” Wajahku pun sepertinya ikut pucat karena ketakutan.
“Hajey, kamu baik-baik aja kan? Wajah mu pucat...”
Aku memegang dahi nya .. wahh panas sekali. Sepertinya dia demam...
“Kau demam Hajey, wah syukurlah... Rupanya kamu ngga mati.” Ucapku bahagia. Karena dia masih hidup.
Aku meletakkan kepalanya di sofa dan aku menaruh bantal empuk untuk kepalanya. Dan menaruh kakinya di sofa juga. Aku pergi mencari kamarnya. Untung saja setiap kamar ada tulisan nama pemiliknya. Jadi, aku tak salah masuk kamar...
Aku masuk ke Hajey's Room. Benar saja ini adalah kamar Hajey. Sebenarnya, aku mau melihat-lihat sebentar, tapi tak ada waktu. Aku harus segera mengambil selimutnya dan mencari handuk kecil untuk mengkompresnya. Saat selimut di tempat tidurnya ku ambil, di bawah tempat tidur ada baskom dan handuk kecil. Sepertinya, Sebelumnya, Hajey juga sedang sakit... Maka dari itu, tadi dia tidur di kelas ??? Kasihan Mr. Chocolate ku yang satu itu.
Aku menutup kembali pintu kamarnya. Dan segera keruang tamu.
“Hajey... Ayo pakai dulu selimutnya yahh... Kening mu panas, tapi lengan dan kaki mu dingin.” Aku melebarkan selimutnya lalu menyelimuti Hajey.


Aku kedapur membawa baskom yang dari kamarnya Hajey. Aku mengambil air dingin dan es batu dari dalam kulkasnya.
Entah yang ku lakukan ini sopan / tidak. Tapi, aku melakukannya untuk Hajey, pokoknya maaf kan aku.. Tante Om kakak kakak nya Hajey.... >,<


Di ruang tamu aku meng kompres Hajey. Dia masih tertidur.
Tidak mungkin aku pulang meninggalkannya dalam kondisi sakit. Aku akan menunggunya sebentar lagi. Menunggu sebentar tidaklah masalah. Itu tidak lebih lama dari menunggunya selama 3 tahun...
Cepat sembuh ya, Mr.Chocolate ku... <3
Lalu aku berdoa dalam hati, dan menopangkan tangan ku di atas kepalanya. Aku berdoa agar Tuhan menyembuhkan dia dari rasa sakitnya. Sungguh ku percaya tiada yang mustahil mukjizat masih ada dalam hidupnya. Sembuh kan sakitnya, pulihkan jiwanya, mukjizat masih ada bagi nya. Semoga Hajey cepat sembuh. Dan papanya juga cepat sembuh. Amin.
Selesai berdoa, aku melihat jam tangan ku.
“Hoaaammm.... Aduuhh, aku jadi mengantuk begini yahh... hmm, baru jam 9 tidak apa, tidur sebentar ..” Aku duduk di bawah sofa tempat Hajey. Aku tertidur...


***
Hanie tertidur, Hajey membuka matanya. Terkejut melihat Hanie masih ada dirumahnya. Bahkan menyelimutinya dan mengkompresnya. Hajey memandangi Hanie. Dan Hajey tersenyum.
“Terimakasih, Hanie...” Ucap Hajey pelan.


Tiba-tiba HP Hanie bunyi. Telepon dari mama nya. Mendengar hp Hanie berbunyi, Hajey langsung pura-pura tidur.
“Ng... Siapa nih yang menelpon malem-malem gini...”
“Hh, mama ? “ Hanie memencet tombol jawab nya.
“Ya, ma .. hallo... ada apa tumben telpon aku ?” Tanya Hanie.
“Kamu dimana sih , kok belum pulang ?” Tanya mama nya Hanie.
“Belum pulang ?” Dalam hati Hanie. Lalu melihat sekeliling.
“Oh, iya... aku kan masih di rumah Hajey yahh...Bagaimana ini...???” Dalam hatinya lagi.


“Aku akan segera pulang ma. 15 menit lagi yah.” Jawab Hanie pada mama nya.
“Baiklah, jangan lama yahh sayang sudah malam nih.” Jawab mamanya.


Telpon pun di tutup.
Hanie memandangi Hajey.
“Bagaimana ini? Aku ngga mungkin ninggalin Hajey sendirian dalam keadaan sakit...” Ucapku pelan.
Aku mencoba ingin memegang dahinya lagi. Namun aku langsung terkejut karena Hajey mendadak membuka mata.
Wajah kami hampir berdekatan. Dan sepertinya, Wajahku, sepertinya memerah...karena malu.
“Apa yang ingin kau lakukan pada diri ku yang sedang tidur ini?” Tanya Hajey yang pura-pura tekejut.
“Ahh??? hahahaha tidak kok, tidak ada...” Aku langsung menjauhi wajahku dari wajahnya.
“Kamu, udah sembuh ?” Tanyaku.
“Hmmm.... Iya, aku sudah lebih baik sekarang. Terimakasih, Hanie telah merawatku. Kau seperti istri ku saja.” Ledek Hajey.


“Apaaaaa????? Hei, jang.. jangan bilang begitu dong... Kalo kamu udah bisa meledeki ku , sepertinya kamu memang udah sembuh.” Ucapku gugup.
“Aku , sudah harus pulang, jaga dirimu baik-baik yah , jangan sampai sakit lagi...” Ucapku bersiap untuk pulang.
“Enak saja. Sebelum pulang, mestinya kau memastikan dulu keadaan pasien mu. Ayo periksa dulu dahi ku . Sudah turun belum panas nya.” Ledek Hajey.


“Hmmm, baiklah...” Aku memegang dahi nya lagi . Benar panasnya sudah turun. Lebih cepat dari orang normal biasanya. Hehehe
*Berarti dia ngga normal dong wkwkwkwkwkw


“Sudah lebih baik. Panas nya sudah turun. Aku pulang yah...” Kataku bersiap pergi.
“Tunggu!” Pintanya sekali lagi memegang tangan ku dan menaruhnya di dadanya.
“Kau lupa memeriksa hati ku yang terguncang.” Lanjutnya.
“A,apa.. yang kau lakukan ?” Tanyaku yang heran.
“Ayo, aku akan mengantar mu pulang. Habis itu aku langsung kerumah sakit menjenguk papa ku. Dan besok aku ngga masuk sekolah. “ Ucap Hajey.
“Loh, kenapa ?” Tanya ku heran.
“Karena aku akan menginap di rumah sakit dan menjaga papa ku. Dan aku ingin berlama-lama memandangi wajah suster-suster cantik di rumah sakit.”Ledek Hajey.
“Baiklah, tapi sekolah itu penting.” Kataku.
“Percuma kesekolah, kalau aku ngga bisa deket-deket sama orang yang ku sukai.” Jawab Hajey.
“Hmm, begitu yah, Ahh, Chrisly kan selalu mendekatimu, kenapa bilang begitu ?” Tanyaku *kesempatan mau tau jawabannya.
“Aku tidak suka kepadanya.” Jawab Hajey.
“Loh, kenapa? Dia kan si gadis perfect. Semua teman cowok suka padanya.” Ucapku semakin sengaja ingin mencari tau jawaban Hajey.


“Benarkah ? Sayang sekali , aku tidak suka gadis cantik. Dia itu terlalu cantik dan perfect. Aku tidak suka.” Jawab Hajey semakin jelas.
“Begitu yah? Ahh, tp ... okelahhh kalo begitu. Aku pulang yahh” Kataku.
“Kenapa ngga tanya, siapa orang yang ku suka sekalian ? Dari tadi nanya nya nanggung banget. Emang engga penasaran, siapa orang yang ku sukai ????” Tanya Hajey dengan nada meledek.
Yahhh... dia mancing-mancing rasa penasaranku. Tapi, untuk apa aku harus tau. Aku sudah janji sama Chrisly untuk tidak mendekati Hajey lagi. Walau Hajey tidak menyukai Chrisly, tapi Chrisly sangat menyukainya. Sampai-sampai dia menangis tadi. Toh, Hajey juga tidak menyukai ku. Jadi, yasudahlah... Lagi pula, Ini hari terakhir aku berada dekat dengan Hajey. Ini janji ku pada Chrisly si gadis perfect.


“Tidak ahh, aku mau pulang aja, udah di telpon mama ku tadi.” Jawabku sedikit cuek.
“Yakin ? Yakin ? Yakin ???” Tanya nya bikin tambah penasaran.
“Iya, yakin 100 % ... Sudah ya... Aku pulang dulu.” Ucapku membuka pintu. Pura-pura tidak peduli meskipun sangat penasaran banget.
“Tunggu di depan aku ambil jaket dan kunci motor dulu. Aku akan mengantar mu.” Ucap Hajey.
Hajey berlari ke kamar untuk mengambil jaket nya. Hanie pun keluar rumah Hajey. Namun ...
Saat Hajey keluar bersiap mengantar Hanie pulang, Hanie telah pergi duluan.
“Dia itu... kenapa tidak mau menunggu ku sihhh??? Pulang malam sendirian kan bahaya. Huuhh...” Hajey tetap menyusul Hanie. Tapi, tidak ketemu. Karena, Hanie bersembunyi Dia tau Hajey pasti akan menyusulnya.


Keesokan harinya, benar saja Hajey tidak masuk sekolah. Esoknya juga, esoknya lagi juga esok lagi dan esok lagi. 1 Minggu sudah Hajey ngga masuk sekolah. Ternyata Hajey Sakit. Dan meminta pihak sekolah untuk tidak memberi tahu pada teman-temannya. Agar tak ada yang khawatir. Jadi, tak ada yang tau kondisinya.


24 Desember 2015. Perayaan natal sekolah. 20.00 wib.
Sampai tiba perayaan Natal di sekolah... Hanie dan teman2 lain berdadan cantik. Dan teman pria nya mengenakan setelan jas. keren keren kayak boyband korea. Heheheh .... *Demam K-POP
Hanie belum masuk ke Aula sekolah, beberapa orang masih berkeliaran di depan Aula. Termasuk Hanie.
“Beneran dia lebih memilih memandangi suster-suster ketimbang melihat ku. Dasar cowok ganteng!” Ucap ku kesal dan sedih karena ngga bisa bertemu dengannya.


“Kemana Hajey? Dia tidak bersama mu ?” Tanya Chrisly dengan nada meledek.
“Sudah satu minggu Hajey ngga masuk sekolah dan Hari ini pun sepertinya, dia ngga ikut merayakan natal sekolah.” Jawabku singkat.
“Ouuhh, benarkah. Wah itu bagus dong!” Lanjut Chrisly.
“Apanya yang bagus ?” Tanya ku heran.
“Yang bagus adalah, kalian ngga bisa bersama ... hhahahhaa...” Ledek Chrisly.
“Kamu... kan menyukai Hajey, memangnya , kamu ngga merasa kehilangan / kangen gitu pada saat dia ngga ada ?” Tanya ku pada Chrisly.
“Terserah perasaan ku dong. Kok kamu jadi Kepo begitu sih ?!” Ucap Chrisly.
“Mana bisa begitu!!! Kalo kamu punya perasaan sama dia, mestinya kamu mencemaskannya. Apa yang terjadi padanya, apa yang dia lakukan, apa yang dia rasakan, apa yang dia inginkan, apa yang dia.............................hah, sudah lahh...” Aku jadi kesal sendiri.
“Kok, kamu jadi bawa perasaan begitu sih ? Kamu lupa, dengan perjanjian kita yah ?” Tanya Chrisly.
“Aku jadi merasa bersalah karena aku telah membuat janji pada orang seperti diri mu. Dengarkan aku yah, tidak semestinya orang yang menyukai seseorang itu bersikap seperti sikap mu saat ini. Sebenarnya, selama ini aku diam dan selalu mengalah kepada mu bukan karena aku tidak berani pada mu. Tapi, aku hanya tidak ingin bersaing dengan gadis sempurna seperti dirimu. Tapi, sayang sekali, tak punya perasaan.” Ucapku tegas.
“Apa kata mu? Apakah kau sadar dengan yang kau ucapkan itu ?” Tanya Chrisly.
“Katakan saja, kau mengatakan semuanya ini karena kau masih menyimpan perasaan pada Hajey kan ? Iya kan ? Aku tidak bisa kau bohongi lagi. Mengaku saja!” Lanjut Chrisly.


“Iya!!! Aku, sejak saat itu dan sampai sekarang, aku menyukainya. Aku sangat menyukainya. Kau dengar ? Aku tidak perduli, dia memandang ku atau tidak, yang jelas, aku selalu menyukainya. Aku jadi ragu menyerahkan dia pada mu. Dan mengorbankan perasaanku hanya demi orang seperti dirimu. Kau, tidak akan ku biarkan merebutnya dariku!” Ucapku sambil menahan airmata.
“Kau yang takkan ku biarkan mendapatkannya. Aku takkan membiarkan kau bersamanya. Sampai kapanpun! Karena.....” Chrisly belum melanjutkan ucapannya. Dan dia menangis.
Aku merasa bersalah, dan mencoba mendekatinya.
“Ehmm, Chrisly, kamuu... baik-baik aja kan...???” Tanyaku yang perlahan mencoba mendekatinya.
Chrisly menatap Hanie dengan tatapan sinis.
“Karena, aku sebenarnya menyukai mu Hanieeeeee....... Aku menyukaimu.....Akkhhh!!!! Aku benci pada diriku yang bersosok seperti ini. Selalu menahan perasaan. Sejak awal aku melihat mu, aku selalu menyukai mu. Aku suka kepada mu Hanie....” Chrisly berteriak mengatakan hal yang benar-benar membuat ku tersentak terkejut bukan main.
Semua teman-teman langsung mengerumuni kami.
“Hei , apa yang kau katakan ?” Tanya ku malu plus heran.
“Kenapa? Teman-teman, semuanya dengarkan aku yah , aku sangat menyukai Hanie.... Selama ini, aku cuma pura-pura suka sama Hajey, cuma buat jauhin Hajey dari Hanie. Yang sebenarnya adalah aku menyukai Hanie.” Jelas Chrisly.
“Kamu... ngga suka Hajey , melainkan kamu suka kepada ku? Kayaknya kepala kamu habis terbentur deh Chrisly!” Lanjutku.
“Aku serius Hanie,,, Siapa juga yang suka Hajey? Cowok Jangkung, kurus dan ganteng itu. Aku lebih suka kamu yang mungil... hmm menggemaskan....” Ungkap Chrisly.
“Ini gila... Sungguh gila.... sudah lah, jangan meledeki ku. Tidak habis pikir, kau cantik, kau pintar, kau perfect, tapi kenapa.... gadis seperti mu malah menyukai ku?” Tanyaku semakin heran.
“Aku bukan gadis. Sebenar nya aku adalah laki-laki.” Jawabnya.


Semua orang yang berada di dekat kami, tentu saja terkejut.
"APAAAAA?????? Laki-Laki ????”
"Iya, sebenarnya aku adalah laki-laki. Aku selalu menangis setiap aku berpura-pura mengatakan aku suka Hajey. Padahal sebenarnya, aku sangat menyukai Hanie. Aku merasa sedih, karena ngga bisa mengatakan perasaan ku yang sebenarnya." Ungkap Chrisly.
“Jadi, saat itu... kau menangis bukan karena kau benar-benar menyukai Hajey ? Tapi, karena kau menyukai ku ... tapi tak bisa kau ungkapkan , begitu ?” Tanya ku mencoba memahami nya.
“Tap, tapi... kenapa kau bersosok perempuan jika benar kau laki-laki ? Kau sangat sempurna. Kau cantik, juga suara mu lemah lembut. Bagaimana mungkin kau sebenarnya laki-laki...???” Tanya ku semakin heran.
“ Saat aku berusia 11 tahun, perasaan iri pada kakak perempuan ku muncul. membuat ku kabur dari rumah dan lari kerumah paman nya teman ku. Yang seorang dokter yang tinggal sendirian. Aku menceritakan keluh kesahku kepadanya. Beliau membantu ku mengoperasi diriku menjadi perempuan. Aku ingin seperti kakak ku. Yang selalu di banggakan orang tua ku.Tapi, setelah menjadi anak perempuan, saat aku pulang mereka tidak percaya kalau itu aku. Mereka tidak menerimaku. Akhirnya aku pergi kerumah Paman nya temanku lagi dan tinggal disana sebagai anak perempuan angkatnya. Dia mengajariku banyak hal. Mulai pelajaran, pekerjaan, olahraga, mengurus rumah, memasak, dll. Aku hidup disana sudah cukup lama. Aku pun di sekolah kannya. Semua nama identitasku di rubahnya. Aku ingin menjadi anak perempuan yang luar biasa seperti kakak ku. Akhirnya aku tumbuh menjadi anak perempuan berkat operasi plastik yang berhasil . Semuanya dia rubah. Wajah ku, Suara ku, hingga jenis kelamin ku. Sejak usia ku 11 tahun , aku masuk SD, SMP normal seperti anak perempuan lain. Namun, Saat aku masuk SMA, pertama kali aku melihat Hanie, aku jadi berubah pikiran. Aku tidak ingin menjadi anak perempuan lagi. Aku meminta Paman, untuk mengoperasi ku lagi. Tapi, Beliau tidak ingin melakukannya. Beliau sudah terlanjur menyayangiku sebagai anak perempuannya. Jadi, ....... Aku tetap bersosok perempuan begini, tapi, perasaan ku tetap laki-laki... karena itulah aku menyukaimu Hanie, tidak bisa kah kau menyukai ku apa ada nya?” Chrisly menatap Hanie.
"Apa.....Ada...nyaaa.....??" Gumamku.


Hanie tercengang. Lalu jatuh pingsan.


"Baru aku mau nembak si Chrisly..." Bisik Hosea pada Hajey.
Hajey tertawa cekikikan (Merasa Geli)
"Tembak aja... Cantik juga kok,,, kalo ngga, nanti nyesel lohh... xixixixi..." Ledek Hajey meledeki Hosea.
Lalu Hajey dan Hosea mendekati Hanie yang jatuh pingsan di lapangan sekolah.
“Aku anggap, kau menolak ku. Aku akan pergi... Selamat tinggal Hanie....” Ucap Chrisly langsung berlari meninggalkan sekolah.
Hajey dan Chrisly saling menatap. Chrisly memegang bahu kanan Hajey.
“Jaga dia baik-baik bro, jangan sampai kehilangan dia !” Ucap Chrisly dengan suara nya yang khas. Lalu, langsung pergi.
“Hanie bangun.... Hanie...” Andin & Nyla mencemaskannya.
Hajey langsung menggendong Hanie ke UKS sekolah.


Di UKS
Tidak lama , Hanie sadar dari pingsannya.
“Kamu... baik-baik aja kan ?” Tanya Hajey.
“Hajey? Sejak kapan....ada disini?” Tanya ku berusaha duduk.
“Sejak tadi. Apa kabar cantik ku ? ” Tanya Hajey tersenyum.
“Ah, apaan sihhh...” Ucapku malu-malu.
“Aku tidak mau jadi cantik, kalau kamu ngga suka.” Lanjutku.
“Aku suka kamu saat cantik atau pun saat kumel. Tau kumel ngga ? Wkwkwk” Ledek Hajey.
“Jangan menggoda ku terus... Malu tau...>,<” Ucapku.
“Udah lama yah ngga ketemu. Tapi, ngga ada aku, kamu malah merajut cinta sama perempuan jadi-jadian... wkwkwkwk” Ledek Hajey.
“Apaaan sihh... >.< .....Oh iya, dimana Chrisly ?” Tanyaku.
“Dia udah pergi. Sepertinya kembali ke planet nya ... hahahhahh...” Ledek Hajey lagi.
“Jangan di ledekin begitu ahh, kasian tauuuu...”
“Iya .. iyaa.. maaf... tapi, serius deh, ini kejadian luar biasa banget tauuu.... ngga nyangka, aku pikir dia beneran anak perempuan lohh... jangan-jangan, kamu... juga jadi-jadian yah ?” Ledek Hajey.
Hanie Langsung memukul kepala Hajey dengan bantal.
“Nih, nih.... makan nih jadi-jadian... kalo ngomong sembarangan aja dehh...” Ucapku.
“Ahh, iyaa iyaa maaf bercanda,,, bercanda....kok....”
“Udaah ahh, langsung ke Aula sekolah yuk, acaranya kan sebentar lagi mau mulai.” Mencoba turun dari tempat tidur UKS.
“Bisa?” Tanya Hajey sambil memberikan tangannya bermaksud membantunya. Tapi, kali ini Hanie sok jual mahal. Dia ngga mau di bantu Hajey. Dan langsung keluar begitu aja sambil senyum – senyum malu nan bahagiaaaaaaaa......... Hajey pun mengejarnya.


Ibadah natal pun berlangsung dengan hikmat -


Setelah itu, mereka pun berpesta. Ada yang menyalakan kembang api, ada yang BBQ an, ada yang menyanyi-nyanyi.Semuanya merasa Happy.


“MERRY CHRISTMAS......!!!!” teriak seluruh murid... dengan kompak.




"Bukannya di tembak sama orang yang ku sukai, malah di tembak sama orang yang.... terperangkap dalam raga. Jiwanya Pria, raganya wanita. Chrisly, ... Apa sekarang kau baik-baik saja ? Selamat natal yah.. maaf , ngga bisa terima mu sebagai pacar ku. Kamu pasti tau alasannya. Karena aku masih menyukai Hajey. Sangat menyukai Hajey. Terimakasih, udah memberanikan diri berterus terang di depan semua teman-teman. Jagalah dirimu baik-baik." Gumamku sambil memandang langit.
Hanie, duduk menyendiri di sisi kelompok yang menyanyi dekat api unggun. Hajey datang membawakan minuman dan cumi panggang.
“Selalu saja menyendiri...” Ucap Hajey.
“Hajey?”
“Kenapa sih ? Kayaknya tadi bahagia banget waktu ibadah, sekarang malah melamun lagi. Ada apa ?”
“Aku sedang melihat bintang di langit. Langit malam ini sangat cerah.” Ucapku.
“Kau sangat menyukai bintang ?” Tanya Hajey. Lalu aku mengangguk meng-iyakan.
“Ku dengar, orang yang menyukai bintang-bintang adalah orang yang baik.” Setelah mengatakan itu, Hajey tersenyum.
Aku memandangi wajahnya. Baru sadar. Dia benar – benar ganteng banget... >,< Selama ini, aku suka padanya karena kebaikannya. Mengajakku satu kelompok saat ada tugas, mengantar ku pulang, membantuku mengerjakan tugas sekolah, membantu ku belajar dll. Dan dia orang yang ngga sombong sama siapapun. Maaf kan aku, karena aku masih menyukaimu.




“Jangan memandangi ku begitu, aku kan jadi malu...” Ledek Hajey.
“Ahh, aku tidak memandangimu, aku hanya sedang melihat cumi panggang yang kau pegang. Sepertinya enak. Aku mau yahh...” Aku mengalihkan pembicaraan dan menggigit sate cumi panggang tersebut.
“Hanie,...” Panggil Hajey. Yang memandangi Hanie makan.
“Iyaa???” Tanya ku. Melihat Hajey yang langsung mengalihkan pandangannya ke langit.
“Hanie... aku suka... suka.... pada....” Ungkap Hajey masih memandang langit.
“Suka pada.... Bintang ? Hehehehe, semakin lama kau memandangi bintang di angkasa, kau akan semakin menyukai bintang itu... percaya deh...” Ucapku.
Tiba-tiba Hajey memandangi ku. Lalu berkata:
“Iyaaa, aku sangat menyukai bintang...” Lanjut Hajey.
(Hajey : Maksudku bukan ituuu.. Aku suka pada mu Hanie. Polos banget sihh... arrgghh...)
Tiba-tiba Hosea datang.
“Hosea?” Hanie berdiri dari duduknya.
“Hanie, kau di sini ? Ayo sekarang udah waktu nya.” Ucap Hosea sembari mengambil tangan Hanie. Dan menggandeng tangan Hanie. Hajey yang melihat nya, langsung memisahkan tangan Hosea dan tangan Hanie.
“Ngga perlu gandengan bisa kali...” Ucap Hajey cemburu.
“Hei, biar kami lebih mendalami peran tau. Lagi pula, memangnya kalian udah jadian ? Belumkan ??? “ Ledek Hosea.
“Hajey itu, menyukai Bintang. Bukan menyukai ku. Dia sendiri yang bilang begitu.” Ledek Hanie.
“Hanie.... bukan begitu, bintang bagi ku adalah kau. Sudaaah paham kan yah maksudnya?” Hajey malu-malu mengungkapkan perasaannya.
“Ngga paham... tolong di perjelas dong...” Hanie pura-pura tidak mengerti.


“Aku sangat menyukai mu, Sejak dulu sampai sekarang. Aku tak ingin mengatakannya karena aku takut kau malah menjauhi ku. Karena itulah, untuk bisa selalu bersama mu, aku memendam perasaan ku ini selama 3 tahun....Hanie... Jadi lah bintang di hatiku untuk selamanya....” Ungkap Hajey.


"Kenapa kau menyukai ku dan bukannya Chrisly ? Bukannya, kamu suka Chrisly yang perfect ? Kamu bilang suka padaku sekarang , bukan karena kamu patah hati karena Chrisly mengakui rahasianya kannn ???" Ledekku.
"Yang patah hati bukan aku, tapi Hosea." Ledek Hajey..
"Hei, jangan bawa-bawa aku dong... maluuu tauu..." Ucap Hosea.
"Han, Hajey memang menyukai mu kok. Dia selalu curhat sama aku. Dia itu, cowok yang suka curhat tauuu... Jangan mau sama dia, kayak cewek." Hosea gantian meledek Hajey.
"Heiii, kau itu sebenarnya mendukungku atau apasih?" Gerutu Hajey.
"Han, gimana jawabanya ... mau ngga ?" Tanya Hajey pada ku.
“Mauuuu nggaaaa yahhhh........????“ Ledek ku. Lalu aku lari kabur karena malu.
"Ayoooo... Han, jawab dong...." Pinta Hajey yang ikut berlari mengejarku.


Kami jadi seperti anak kecil yang berlari berkejar-kejaran kesana kemari. Tapi, tetap menyenangkan.


Aku sungguh bahagia , karena perasaanku tersampaikan. Ternyata selama ini, kami memang sama-sama saling memendam perasaan kami satu sama lain. Tapi sekarang, aku sudah mengetahui perasaan Hajey. Terimaksih teman-teman. Dan Chrisly, terimakasih ... “CINTA bukan lah sekedar ucapan seseorang kepada orang yang di cintainya secara berulang. Kita bisa lakukan dengan tindakan dan sikap.Dan sikapnya Hajey kepadaku adalah CINTA.”


SELESAI
Baca cerita ku yang Lainnya tentang Hanie & Hajey yah... ^_^
Terimakasihhhhh
Devie Archanie





Tidak ada komentar:

Posting Komentar